Dogiyai Menjadi Kabupaten
Percontohan Perekaman KPE Di Papua.
Tampak Ketika Sosialisasi KPE di
Aula Pemda Dogiyai Dou Ena, Kemarin.
Doigiyai : Kepala Bidang kepegawaian
Badang Kepegawaian Daerah Regional IX Provinsi Papua, Elias Wenda S.sos.Msi,
Ketika melakukan sosialisasi Perekaman Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik
mengaku Kabupaten Dogiyai akan menjadi Kabupaten percontohan dalam melakukan
perekaman Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) di Provinsi Papua, hal
ini disebabkan oleh PNS yang melakukan perekaman Kartu Pegawai Elektronik
sangat tinggi, Ujar Elias Wenda.
Lanjut Wenda, bagi Pegawai Negeri
Sipil mempunyai multifungsi diantaranya penganti Kartu Pegawai, dimana didalam
kartu KPE ini mengunakan cip yang menyimpan data termasuk keuangan sebagai ATM
PNS. dan didalam kartu ini akan terdapat foto, sidik jari dan data PNS
yang memiliki kartu tersebut, Banyak manfaat dari kartu KPE ini, pertama
sebagai kartu Karpek, kedua sebagai media ferivikasi layanan akses, THT dan
penisun, serta bisa digunakan sebagai ATM, termasuk data keluarga ada di dalam
ATM tersebut, jelas Wenda, saat sosialisasi KPE di Dogiyai,
Lanjut Wenda, perekaman data untuk
KPE tersebut merupakan program dari
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat bekerjasama dengan Sucofindo serta dibantu
oleh pihak BKD Kabupaten Dogiyai dan Bank Papua Cabang Moanemani. Artinya
seluruh PNS wajib mengikuti mengikuti program ini.
“Perekaman
tersebut, kata Wenda untuk Kabupaten Dogiyai akan ditargetkan Sebagai Kabupaten
percontohan dari Kabupaten Lain di Papua, hal ini dikarenakan antusias
perekaman KPE bagi PNS di Dogiyai sangat tinggi dari target waktu yang
diberikan, semoga seluruh PNS Dogiyai dapat terekam untuk pembuatan KPE
tersebut.
Sementara
itu, Sebanyak 2 Ribu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten telah melakukan perekaman Kartu Pegawai Elektronik (KPE), hal ini
terungkap saat melakukan Sosialisasi KPE oleh Bank Pembangunan Daerah Dogiyai,
Kantor Badan Kepegawaian Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupatren Dogiyai,
Kemarin (10/8) di gedung Serban Guna Dogiyai Dou Ena,.
Saat sosialisasi KPE, Kepala Bidang
Kepangkatan dan Mutasi Badang Kepegawaian Kabupaten Dogiyai, Simon Goo.S.Ip menjelaskan
bahwa Dari kurang lebih 1.500 orang PNS yang ada di Kabupaten Dogiyai, sudah
melakukan perekaman, dan yang masih belum melakukan perekaman agar segera
melakukan perekaman,
“Kabupaten Dogiyai masih ada daerah terpencil sehingga
Pegawai Distrik, dan perawat, guru-guru belum melakukan perekaman, hal ini
ketika dilakukan perekaman mereka tidak bias hadir karena jangkuan jauh
terpencil, namun dari 1.500 PNS Dogiyai hanya 200 PNS Yang belum melakukan
perekaman KPE” Jelas Simon Goo.
Menurutnya, Hal Ini menunjukan bahwa
PNS dilingkungan Pemkab Dogiyai yang memahami artinya memliliki KPE Sehingga
banyak PNS yang melakukan perekaman KPE,
“kita hanya menunggu PNS datang melakukan perekaman KPE
bersama petugas dari Bank Papua Cabang Moanemani yang sudah bekerjasama” tutur
Simon.
Lebih
jauh ia mengatakan, Dirinya berjanji akan menuntaskan perekaman tersebut dalam
minggu ini. Sejalan dengan janjinya tersebut pihaknya meminta kepada PNS yang
belum melakukan perekaman untuk datang melakukan perekaman kepada petugas
dengan cepat, supaya perekaman ini cepat di tuntaskan, jangan lagi PNS yang
belum merekam mengulur-ulur waktu, lakukan dengan cepat perekaman KPE ini supaya
semuanya mudah,”
“kami
sudah mengundang seluruh PNS, baik dari bidang
kesehatan, guru maupun dan teknis untuk melakukan perekaman foto dan sidik
jari, “katanya.
Sementara,
Kepala Bank Papua,Y Agapa mengatakan bahwa kaitan KPE dengan Bank Papua Cabang
Moanemani nantinya akan mempermudah para PNS untuk pengambilan gaji dengan
melalui ATM. “ KPE bisa digunakan untuk penarikan uang tunai melalui ATM Bank
Papua Cabang Moanemani dan terkoneksi dengan ATM bersama, “ kata Kacab Bank
Papua, Sembari mengatakan bahwa dalam pelaksanaan perekaman KPE pihak Bank
Papua Cabang Moanemani akan bertindak sebagai pelaksana lapangan.
“Kami
pihak Bank Papua siap melayani para PNS untuk melakukan transaksi di Bank Papua
Cabang Moanemani,” Ujar Agapa
Sementara
itu, Asisten I Tata Pemerintahan Kabupaten Dogiyai, Drs Samuel Rihi, Msi Kepada
Wartawan Media, Usai membuka acara sosialisasi Perekaman Kartu Pegawai Negeri
Elektronik, Di Aula Pemda Dogiyai Dou Ena, bahwa PNS
yang ada, dari masing-masing SKPD hingga ketingkat Distrik Kabupaten Dogiyai
agar melakukaman Perekaman Kartu PNS Elektronik atau KPE.
Lanjut Samuel, Pelaksanaan Perekaman
KPE bagi para PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Dogiyai tersebut
direncanakan berlangsung selama seminggu bertempat di gedung serbaguna Pemda
Dogiyai Dou Ena.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari
diadakannya Perekaman KPE ini untuk meningkatkan Akurat Database PNS khususnya
PNS di Kabupaten Dogiyai untuk keperluan Perencanaan Peningkatan Pengembangan
Karir Kesejahteraan dan Pengendalian Disiplin PNS dan upaya ini merupakan
agenda Nasional yang harus diselesaikan dan Kartu ini harus dimiliki seluruh
Pegawai Negeri yang ada di Republik Indonesia,” Jelas Samuel.(
Herman Anou)
Otomatis
persaingan yang ada semakin ketat, karena itu setiap perusahaan berusaha
menunjukkan keunggulannya masing - masing. Orientasi perusahaan semata-mata
untuk memenuhi kepuasan konsumen, sementara kebutuhan konsumen semakin beragam,
untuk itu hanya perusahaan yang dapat memenuhi permintaan pasar, yang akan
tetap bertahan.
Oleh
sebab itu, pada akhir tahun 2013 tepatnya pada tanggal 29 Desember 2013 dibuka
usaha rumah makan khas Papua yang diberi nama ”Papuamart”. Rumah Makan Khas Papua
ini terletak di Jalan Tangkuban Perahu No. 432 Lembang. Rumah makan ini
memiliki konsep dan design bangunan yang benar benar mencirikan bangunan khas Papua,
dibangun di atas tanah seluas 920 m2 dan dengan luas bangunan
total 700 m2.
Rumah
Makan Papuamart memiliki peternakan
kambing sendiri untuk menjaga kualitas agar tetap empuk alami dan terasa manis
daging kambingnya. Tentunya ada beraneka ragam menu khas Papua yang dapat
dinikmati di rumah makan Papuamart. Tidak hanya sate kambingnya yang menjadi
andalan, menu menu lain seperti sop buntut sapi, papeda, dan ikan gurame cobek
yang disajikan di atas hot plate adalah beberapa dari menu makanan yang sangat
digemari oleh konsumen Rumah Makan Papuamart.
Lokasinya
yang berada di daerah dataran tinggi Lembang, membuat RM Papuamart memiliki
daya tarik lebih karena udaranya yang sejuk dan panorama alam pegunungan yang
indah. Didukung oleh letaknya yang tidak jauh dari beberapa kawasan wisata alam
seperti, taman wisata alam Gunung Tangkuban Perahu yang sangat terkenal dan menjadi
ikon wisata provinsi Jawa Barat, Curug Maribaya, dan tempat pemandian air panas
Sari Ater yang terletak di kaki gunung Tangkuban Perahu, membuat Rumah Makan
Papuamart memiliki target pasarnya sendiri. Selain tempat wisata, di daerah
Lembang juga terdapat beberapa pusat pelatihan dan pendidikan seperti Sespim
Polri, Pusdik Ajen, Brimob, Kowad, Balitsa, BLPP dan lain lain yang sering
mengadakan pertemuan
mama-mama papua
Hasil kerajinana tangan mama-mama
papua khusus MEUWODIDE ,Kita percaya bahwa mama
papua bisa mampu menyelesaikan Noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa
dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada
umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa
hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa
barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala,
noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan
warisan kebudayaan dunia.
Tas tradisional Noken ini sendiri memiliki simbol kehidupan
yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama
kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal,
Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.
Yang menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja
yang boleh membuatnya. Membuat Noken sendiri dahulu bisa melambangkan
kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat
Noken dia tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah.
Terdapat ratusan
etnis dan bahasa di Papua,dan semua suku memiliki tradisi kerajinan
tangan Noken yang sama.Dahulu Noken dibuat karena suku Papua membutuhkan
sesuatu yang dapat memindahkan barang ke tempat yang lain. Tapi sekarang para
wanita di Papua sudah jarang yang bisa membuat Noken padahal itu adalah warisan
budaya yang menarik.
By
SALTEB
Konflik di negara kawasan Timur Tengah turut menjadi pembahasan dalam rangkaian Konfrensi Asia Afrika (KAA).
Pemerintah Indonesia mengaku akan membagi pengalamannya saat
menangani konflik di Tanah Air, guna meredam konflik di sejumlah negara
Timur Tengah saat ini, seperti Suriah, Irak, Yaman dan lainnya.
"Kami akan membagi pengalaman kepada teman-teman (negara peserta
KAA), bagaimana membangun toleransi, berbeda-beda tetapi tidak harus
bunuh-bunuhan," kata Penanggung Jawab KAA ke 60, Luhut Pandjaitan di Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Menurut dia, saat ini di sejumlah negara Timur Tengah banyak terjadi
konflik yang memakan korban jiwa, khususnya akibat gerakan kelompok
milisi negara Islam Irak dan Suriah. Masyarakat sipil lah menjadi
korban. Karena itu, dalam forum tingkat tinggi ini Pemerintah akan
memberikan perhatian khusus.
"Hal itu menjadi isu yang sangat sensitif sekarang. Kalau kami lihat
sekarang sudah ratusan ribu yang mati di Suriah. Kami tidak bisa menutup
mata," kata Kepala Staf Presiden Indonesia itu.
Meski begitu, lanjut Luhut, forum internasional ini tidak akan
membahas secara spesifik penanganan ISIS. hanya akan dibahas dalam
pertemuan negara-negara OKI (negara produsen minyak) dalam kesempatan
KAA ini.
"Saya kira tidak spesifik, tapi akan diatur pertemuan dengan
negara-negara OKI, yang kebetulan ikut dan mungkin juga akan
disinggung," tegasnya.
Ketua umum aliansi mahasiswa Papua, Jefri Wenda, mengatakan aksi diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa asal Papua di Jawa dan Bali.
Dalam
orasi yang dimulai sejak pagi hingga siang hari itu, mereka menggunakan
atribut bendera bintang kejora di lengan dan kepala. Sesekali mereka
berteriak "Merdeka!"
Unjuk rasa dilakukan bertepatan pada 1
Desember, yang dianggap sebagai hari kemerdekaan Papua. Upaya menuntut
Papua merdeka kerap disuarakan oleh
pemimpin separatis Benny Wenda di luar negeri.
"Berikan kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua Barat," kata Jefri.
Mereka juga meminta pemerintah menarik unsur militer dan polisi dari Papua Barat dan menutup perusahaan asing di wilayah itu.
Mereka menolak tegas paket
Otonomi Khusus Plus untuk Papua yang sedang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat.
Tak seperti di Jakarta, peringatan 1 Desember tidak menggema wilayah lain.
Di Papua sendiri situasi aman, tanpa aksi unjuk rasa, kata Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistyo Pudjo.
"Kecuali
di Merauke, ada pagi-pagi ditemukan satu bendera berkibar, subuh pukul
lima, tetapi pelakunya kita tidak tahu," katanya. "Yang lainnya tidak
ada."
Jalan tengah
RUU
Otonomi khusus Papua sebelumnya dianggap bisa menjadi jalan tengah
karena memberi ruang yang lebih luas kepada Papua dalam bidang
pemerintahan, keuangan, dan kewenangan pengelolaan sumber daya alam.
Peringatan 1 Desember rencananya juga dilakukan disejumlah wilayah di Indonesia.
Dewan Pakar Masyarakat Ilmu
Pemerintahan Indonesia, Masud Said, mengatakan revisi otonomi khusus ini
merupakan "upaya prosedural, konstitusional, dan konsultif."
"(Dibuat)
dengan timbal balik komunikasi antara rakyat Papua yang diwakili oleh
pemerintah provinsi, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dan orang tua
di Papua," katanya kepada BBC Indonesia.
Ini adalah solusi paling baik untuk menyelesaikan masalah Papua, klaim Masud.
"Paling
bagus melalui undang-undang. Kalau tidak melembaga,
kekhawatiran-kekhawatiran akan muncul. Tuntutan apapun disampaikan
secara konstitusional akan menjadi sah."
pekan lalu (10/4) sekitar pukul 01.00, tepatnya di
sekitar kawasan Aloha, seorang warga yang baru pulang dari gereja di daerah
Juanda dibuntuti empat orang tak dikenal. Dia dibuntuti sejak dari bundaran
Aloha sampai depan Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru.
Setelah berbelok, tiba-tiba empat orang tadi melakukan aksi
pembegalan dengan menendang korban hingga terjatuh. Namun, korban masih
berusaha mempertahankan sepeda motornya. Tidak lama kemudian, datang seseorang
dari arah Surabaya dan langsung membantu korban. Empat begal pun melarikan
diri. Dari kejadian itu, mohon pihak keamanan di daerah sekitar Aloha terus
melakukan operasi di daerah tersebut agar masyarakat tidak resah dengan aksi
pembegalan.
GAUDENS D., Sedati, Sidoarjo, 088217603XXX
Pada hari ini Rabu, 1 Juni 2011), sdr. Selpius Bobii memfasilitasi
Siaran Pers bersama “Keluarga Korban Tragdi Berdarah” dan “Dewan Adat
Papua” didukung oleh SHDRP dan Front PEPERA PB menyikapi tragedy
berdarah pada tanggal 28 Mei 2011 di Pasar Lama Kamp Kei – Abepura –
Jayapura - Papua.
Dalam siaran pers ini, Keluarga Korban yang diwakili oleh Jefta
menyatakan bahwa pihak keluarga mengutuk keras para pelaku, karena
keluarga kami, empat mahasiswa Papua mengalami luka sobekan yang sangat
kritis oleh warga migrant tertentu yang ada di Kompleks Pasar Lama Kamp
Kei. Keluarga korban juga tidak menerima pihak kepolisian yang memback
up masyarakat migrant tertentu di Pasar Lama untuk mengepung para
mahasiswa Papua yang dengan tangan kosong datang menanyakan kasus ini
dan sekaligus menyakan pelaku untuk diserahkan ke pihak kepolisian untuk
memproses hukum. Ia pun menyatakan: “pihak kepolisian harus bertanggung
jawab atas insiden ini karena dua korban (Yulius dan Elisa) dicincang
di depan pihak kepolisian, bahkan pihak kepolisian memback up masyarakat
migrant di saat kepungan pada malam itu”, tegasnya.
Untuk menyikapi kasus ini, Jefta mengatakan dalam waktu dekat akan
mengadakan demonstrasi damai ke DPRP untuk meminta kasus ini diusut
tuntas dan DPRP memfasilitasi sebuah pertemuan antara tokoh masyarakat
migrant dan tokoh masyarakat orang Papua agar mengantisipasi hal-hal
serupa dan ambil sikap bersama untuk jangan terulang lagi.
Terkait dengan adanya isu bahwa akan ada penyerangan balik, Jefta
mengatakan: “kami keluarga korban tidak pernah 100 % memikirkan akan
adanya penyerangan balasan; dari awal kami menghendaki dan memutuskan
bahwa masalah ini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diselesaikan
secara hukum; dan tentu jalur demonstrasi damai akan kami tempuh juga
agar DPRP fasilitasi kami bicara bersama, baik keterwakilan tokoh Amber
dan Papua”.
Komentar Jefta ditegaskan kembali oleh salah seorang keluarga korban
(Holland Binen). Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian itu harus
independen. Kasus kemarin di Pasar Lama jelas-jelas pihak kepolisian
memback up masyarakat migrant. Ia berharap ke depan pihak kepolisian
harus netral, jangan memihak kepada salah satu pihak. Polisi harus
professional menangani kasus-kasus, bukan untuk menciptakan konflik baru
dan atau memihak kepada salah satu pihak lalu menyerang pihak lain. Ia
menegaskan Negara ini Negara hukum, maka hukum itu harus ditegakkan,
bukan main pilih kasih. Tak lupa disampaikan bahwa jika dalam peristiwa
itu ada masyarakat mengalami keresahan, maka disampaikan minta maaf.
Mewakili korban juga, Elias Tamaka menegaskan bahwa pihak kepolisian
jangan memprofokasi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa selama ini pihak
kepolisian justru menciptakan ketegangan, menciptakan keresahan.
Contohnya beberapa hari mulai kasus di Kamp Kei terjadi, pihak
kepolisian melakukan intimidasi, terror, dan keresahan dengan melakukan
sweeping yang berlebihan; pada hal keluarga korban tidak ada rencana
melakukan penyererangan balik ke masyarakat migrant. “Isu penyerangan
itu dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab
yang menghendaki Papua tetap ada konflik” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, aktifis HAM Independen (Usman Yogobi) menyatakan
bahwa dari pengalaman insiden serupa yang ditanganinya, ia menyimpulkan
bahwa insiden-insiden itu, para aktornya adalah BIN, BAIS, BAKIN dan TNI
serta POLRI. Menurutnya para aktor inilah yang menciptakan adu domba
antara masyarakat, baik sesama Papua maupun Papua dan masyarakat
pendatang (amber). “Saya sudah bosan melihat permainan dari para aktor
ini” kata Usman. Menurutnya, kasus Kamp Kei sebenarnya ditangani oleh
polisi dengan baik karena sesaat tabaraan terjadi, polisi sudah ada
ditempat, sebenarnya dua orang korban susulan ini tidak harus terjadi,
karena itu terjadi di depan polisi. “Kami menilai ini ada permainan dari
polisi untuk ciptakan konflik yang panjang” tegas Yogobi. Ia juga
berharap jangan ada kasus baru lagi antara masyarakat orang asli Papua
dan pendatang (migrant), dan juga jangan ada kasus baru sesama Papua.
Kasus ini pun menjadi perhatian Dewan Adat Papua. Ketua Umum Dewan Adat
Papua melalui wakil sekretaris DAP (Willem Rumasep) mengatakan bahwa
Dewan Adat Papua mempertanyakan insiden ini; “ada apa dibalik ini;
karena peristiwa tabrakan selalu terjadi hampir setiap hari” tegasnya.
“Jarang terjadi adanya penyerangan membabi buta dari warga mengkroyok
orang atas insiden lalu lintas. Kasus di Kamp Kei ini sesungguhnya tidak
terjadi, jikalau pihak kepolisian yang ada di situ mengamankannya
dengan baik, namun justru pihak kepolisian mengeluarkan tembakan
bertubi-tubi ke arah mahasiswa Papua yang datang pertanyakan kasus itu”
imbuhnya. DAP berharap situasi ketegangan yang terjadi beberapa hari ini
harus kita pulihkan kembali. “Jangan ada pihak yang bermain untuk
menciptakan konflik di Tanah Papua lagi” harapnya.
Dalam jumpa per itu, ada juga wartawan yang mengatakan bahwa menurut
Kapolresta, para pelaku itu ada di luar Papua dan akan di datangkan. Ia
menambahkan bahwa yang menjadi kendala menurut Kapolresta adalah masalah
ongkos transportasi untuk mendatangkan pelaku. Menyikapi komentar
wartawan ini, Sekretaris Dewan Adat Papua mengatakan bahwa tak ada
alasan bagi pihak kepolisian untuk menunda-nunda datangkan para pelaku
dengan alasan masalah uang transportasi; ini tugas pihak kepolisian
untuk mendatangkan para pelaku. Salah satu staf DAP juga menegaskan
bahwa pihak polisi harus segera mendatangkan para pelaku untuk diproses
hukum, jangan menunda-nunda lagi; apa pun caranya para pelaku itu di
datangkan dan diproses hukum; polisi harus bertugas secara professional.
Dalam kesempatan itu, salah seorang wartawan mempertanyakan sikap
mahasiswa Papua pada hari Minggu yang rame-rame datang ke Polsekta
Abepura, katanya pada waktu itu ada masyarakat panik dengan kejadian
itu. Jefta mengatakan: “jika kami telah menyerahkan masalah kepada pihak
tertentu, maka kami pulang dengan yel-yel; itu tradisi kami, jadi kalau
kami yel-yel, bukan berarti hendak melakukan penyerangan”. Ia
menambahkan bahwa pada hari Minggu sore itu, para mahasiswa Papua hanya
datang kepada Polsekta Abepura meminta untuk segera menangkap para
pelaku, bukan untuk melakukan penyerangan balik.
Siaran pers yang digelar di kantor DAP di Expo – Waena itu ditutup
dengan penegasan oleh pemfasilitasi (Selpius Bobii). “Konflik di Tanah
Papua terjadi hanya demi dua kepentingan, yakni kepentingan ekonomi dan
politik. Untuk mencapai dua kepentingan ini Negara Indonesia
mengkondisikan Papua dengan menggunakan taktik “Devide Et Impera” –
Pecah Belah dan Jajalah. Taktik pecah belah dan jajalah ini dulu dipake
oleh Belanda untuk menjajah Indonesia; kini Negara Indonesia menggunakan
metode yang sama untuk menjajah bangsa Papua,” ungkap Bobii. Lanjutnya:
“Melalui kaki tangan Indonesia (BIN, BAIS, BAKIN, TNI dan POLRI)
memainkan scenario tingkat tinggi untuk mengadu domba, baik sesama orang
Papua, maupun orang Papua dan amber. Ini lagu lama yang terus
dinyanyikan oleh Negara Indonesia melalui kaki tangannya” kata
Pemfasilitasi. “Jika hendak menciptakan Papua Tanah Damai, mari kita
menghargai sesama manusia, mari kita menciptakan keadilan, mari kita
menegakan hukum, jangan memanfaatkan isu tertentu untuk menciptakan
konflik baru lagi” Bobii menambahkan.
Pemfasilitasi Siaran Pers (Selpius) berharap bahwa apa yang tegaskan
oleh keluarga korban dan Dewan Adat serta Aktifis Indenpen (Usman
Yogobi) dapat diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh semua pihak demi
memulihkan situasi dan kondisi yang mengalami ketegangan di Jayapura
selama beberapa hari pasca insiden berdarah di Kamp Kei. “Semoga proses
hukum dapat berjalan dengan baik bagi para pelaku agar ada keadilan bagi
pihak korban” harapanya.
Demikian kami laporkan jalannya Siaran Pers yang kami fasilitasi di
Kantor DAP Expo – Waena yang diliput oleh berbagai media cetak dan
electron, antara jam 15.00 s/d 16.00 WPB. Materi siaran persnya kami
lampirkan di bawah ini, silahkan diteruskan ke jaringan Anda demi
memulihkan keadaan di Jayapura dan memonitoring kasus ini demi keadilan
bagi para korban dan demi penegakan hukum dan HAM di Tanah Papua khusnya
dan Indonesia pada umumnya.
PERNYATAAN SIKAP BERSAMA KELUARGA KORBAN TRAGEDI BERDARAH DI PASAR LAMA
SEGERA BERHENTI KEKERASAN FISIK DAN KETIDAK-ADILAN SERTA PELECEHAN OLEH
MASYARAKAT MIGRANT (PENDATANG) TERHADAP ORANG PAPUA; JIKA HENDAK HIDUP
DI TANAH PAPUA HARGAILAH MASYARAKAT ADAT PAPUA PEMILIK TANAH PAPUA”
“Rentetan insiden berdarah di Tanah Papua telah dilakukan oleh
TNI/POLRI. Tragedi berdarah kembali terjadi lagi, namun kali ini
aktornya adalah warga sipil Madura-Makasar (pendatang) yang diback up
polisi untuk membasmi orang asli Papua. Tragedi berdarah antara
masyarakat pendatang (amber) dan para Mahasiswa Papua asal Pegunungan
Bintang ini terjadi pada tanggal 28 Mei 201 berawal dari kecelakaan lalu
lintas.” Berikut ini nama-nama korbannya, antara lain:
1. Nama : Alpen Amirka
Umu : 23 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa UNCEN semester 4.
Asal : Oksibil - Pegunungan Bintang.
Akibat insiden : luka sobekan akibat dicincang dengan sabit oleh
seorang warga migrant di Pasar Lama Kam Kei. Luka sobekan dibagian
kanan tulang belikat; luka sobekan 60 jahitan.
2. Nama : Yesman Deall
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa, kuliah di Jogyakarta, semester 4 (sedang cuti)
Agama : Kristen Protestan
Asal : Oksibil - Pegunungan Bintang
Akibat Insiden : Luka sobekan dipukul batu kali oleh seorang
Makasar, dan luk sobekan di kepala dibagian kiri di dekat otak kecil.
Luka sobekan 7 jahitan, kedalaman luka 5,6 cm.
3. Nama : Yulianus Uropdana, SH
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Baru selesai SI di UNIAP Jayapura; dan rencana ambil S2 di Yogyakarta
Agama : Katolik
Asal : Oksibil - Pegunungan Bintang
Akibat Insiden : Luka sobekan dicincang parang di pergelangan
tangan kiri, tulang topi ke luar, dan urat-urat terputus. Luka
sobekannya 50 jahitan.
4. Nama : Elisa Mimin
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Mahasiwa STIKOM, semester dua.
Agama : Kristen Protestan
Asal : Oksibil - Pegunungan Bintang
Akibat Insiden : luka sobek dicincang parang di pergelangan
tangan kiri; dan luka sobek dicincang parang di bagian kanan kepala di
dekat otak kecil.
Menurut Alpen (Korban) dan Yesman Deall (Korban), serta temannya
mengatakan bahwa sesungguhnya yang bersalah itu abang ojek yang memotog
jalan dari arah kanan (jalan masuk dipinggiran kali Acai) yang
menyebabkan kecelakaan lalu lintas, namun beberapa abang ojek dan hampir
semua masyarakat migrant (pendatang) yang berdomisili di Kompleks Pasar
Lama, lebih khusus laki—laki terlibat dalam pengepungan terhadap para
mahasiswa Papua untuk membela masyarakatnya yang bersalah yang telah
melarikan diri meninggalkan sepeda motornya pasca kecelakaan lalulintas
terjadi.
Menurut ketarangan Yulianus ((korban) bahwa mendengar rentetan tembakan,
sdr Yulianus (korban susulan) menghindar dan berdiri dipertigaan Pasar
Lama, tiba-tiba masyarakat Migrant mengepung, sementara itu polisi
menembak sambil maju ke arah mahasiswa. Yulianus pun heran bahwa
masyarakat pendatang (amber) ada kerja sama dengan polisi. Ia pun
menanyakan kenapa pada saat itu polisi ada ditempat, namun tidak
mengajak para mahasiswa untuk berbicara, malah justru polisi menembak
maju bersama dengan masyarakat pendatang mengepung para mahasiswa yang
tidak membawa alat tajam, bahkan tidak memegang barang tumpul lainnya –
alias tangan kosong. Yulianus menuturkan bahwa ia pun hampir ditembak
mati oleh polisi, namun ada seorang anggota polisi yang mengenalnya,
datang merangkulnya, maka anggota polisi yang siap menembak itu, tidak
menembaknya.
Dipihak masyarakat migrant (pendatang) tidak ada yang korban (munggkin
ada, tetapi itu hanya sebatas luka memar), sementara empat mahasiswa
asal Pegunungan Bintang berada dalam kondisi kritis akibat serangan
membabi buta dari masyarakat pendatang (amber) yang ada di Kompleks
Pasar Lama Kamp Kei.
Mengingat banyak intel yang menyamar menjadi wartawan dan juga banyak
intel, serta polisi datang bertanya-tanya sambil memantau ke empat
korban tragedi berdarah ini, maka para korban meminta pihak RSUD Abepura
untuk rawat jalan saja setelah menjalani perawatan selama dua hari di
UGD RSUD Abepura – Jayapura – Papua.
Aparat kepolisian hingga saat ini bersiaga satu dengan senjata lengkap
di dua arah jalan, yakni jalan Garuda (jalan masuk Pasar Lama) dan juga
siaga satu di Kali Acai, dan juga disiagakan di Kompleks Pasar Lama Kamp
Kei.
Insiden berdarah ini terjadi pembiaran oleh aparat kepolisian untuk
mengepung mahasiswa oleh masyarakat pendatang (amber) yang ada di
Kompleks Pasar Lama. Justru polisi memback up masyarakat pendatang untuk
mengepung para mahasiswa Papua asal Pegunungan Bintang. Berikut ini ada
beberapa pertanyaan analisa atas insiden berdarah ini:
1). Mengapa polisi bersembunyi di rumah-rumah warga masyarakat pendatang
(migrant) dan bergegas menembakan rentetan peluru setelah masyarakat
pendatang membunyikan tiang-tiang listrik sebagai tanda penyerangan
kepada para mahasiswa Papua?
2) Mengapa pihak kepolisian bergegas maju bersama masyarakat pendatang
(amber) sambil menembak ke arah para Mahasiswa Papua yang (dengan tangan
kosong) datang mempertanyakan tragedi berdarah ini dan menanyakan para
pelaku?
3) Mengapa polisi tidak mendekati dan diajak bicara dengan para
mahasiswa Papua ketika mendatangi ke tempat kejadian, malah sebaliknya
para mahasiswa yang tangan kosong dikepung masyarakat migrant
(pendatang) diback up polisi dengan menembakkan peluru bertubi-tubi,
yang akibatnya dua mahasiswa Papua (Yulianus dan Elisa) menjadi korban
susulan pada malam itu?
4) Ada apa dibalik insiden berdarah ini?
Menyikapi tragedi berdarah ini, kami menyatakan dengan tegas bahwa:
1. Kami mengutuk dengan tegas insiden berdarah antara warga migrant
di Pasar Lama dan Mahasiswa Papua yang telah mengorbankan empat
mahasiswa Papua mengalami luka kritis.
2. Mendesak KAPOLDA Papua segera mengusut tuntas para pelaku penikaman ini.
3. Aparat Kepolisian yang memback up masyarakat migrant (pendatang)
Kapolda segera mengusut tuntas dan meminta KAPOLDA memecat mereka
karena mereka tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, bahkan di depan
mata mereka dua mahasiswa Papua mengalami luka berat akibat dicincang
(dipotong) dengan parang.
4. Tokoh Masyarakat Papua dan Tokoh Masyarakat Mingrat (pendatang)
segera duduk bersama untuk membicarakan kantibmas di Tanah Papua agar ke
depan tidak terjadi hal-hal yang tidak ingin bersama.
5. KOMNAS HAM Papua harus menyeriusi masalah ini, karena ini bukan kriminal murni, tetapi pelanggaran HAM.
6. DPRP segera memainkan perannya untuk menghadirkan para Tokoh
Masyarakat Papua dan Tokoh Masyarakat Migrant (pendatang) untuk
membicarakan kantibmas di Tanah Papua.
7. Informasi yang dihembuskan beberapa hari pasca kejadian bahwa
akan ada penyerangan, berita ini dihembuskan oleh orang-orang yang hanya
hendak menciptakan konflik di Tanah Papua; kami telah memutuskan di
Honai Adat kami pada tanggal 30 Mei 2011 bahwa kami hanya akan
mengadakan aksi damai ke DPRP untuk meminta mengusut tuntas kasus ini,
karena kasus ini bukan kasus kriminal murni, tetapi kasus ini
pelanggaran HAM karena kasus ini diback up pihak kepolisian mengepung
para mahasiswa Papua akhirnya dua orang lagi korban susulan (Yulius dan
Elisa).
8. Dihimbau kepada masyarakat migrant dan Papua jangan terprovokasi dan menjaga kedamaian di Tanah Papua.
Demikian siaran pers ini dibuat dengan sesungguhnya, harapan kami dapat
ditindak-lanjuti oleh semua pihak demi menjaga ketertiban dan keamanan
di Tanah Papua.
Jayapura, Rabu, 1 Juni 2011
Keluarga Korban Tragedi Berdarah
Noken
merupakan tas tradisional masyarakat papua yang umumnya lebih sering
dipakai oleh orang yang bermukim di daerah pegunungan, dan biasa dibawa
dengan menggunakan kepala untuk ukuran besar dan bisa di gandeng jika
ukuranya kecil perli diketahui bahwa noken itu terbuat dari serat kulit
kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa
barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat
Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian
seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang
dagangan ke pasar. noken
ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional
dan warisan kebudayaan dunia dan pada 4 desember 2012 ini karena
keunikanya, Tas
Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua, tas tradisional Noken
ini sendiri memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan
kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah
Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani,
Suku Lani (penduduk yang bermukim di pegunungan). Yang
menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja yang boleh membuat
Noken. Membuat Noken sendiri dahulu bisa melambangkan kedewasaan si
perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia
tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat. bahan
dasar nokenya ialah bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan. Masyarakat Papua biasanya menggunakan Noken untuk
bermacam kegiatan, Noken yang berukuran besar dipakai untuk membawa
barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan,
atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. Sedangkan yang berukuran
kecil digunakan untuk membawa barang-barang pribadi. Keunikan Noken juga
difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu dan dipakai dalam
upacara.
Persipura Jayapura menanggapi negatif keputusan Menpora yang
membekukan PSSI. Tim Mutiara Hitam PSSI dibekukan saat mereka masih
berlaga di AFC Cup 2015.
Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, Menpora
Imam Nahrawi melalui surat keputusannya tertanggal 17 April 2015
memutuskan untuk membekukan PSSI dari segala aktivitas sepak bola.
Imam Nahrawi lalu menyerahkan kepada KONI dan KOI untuk mengurus
Timnas Indonesia dan kompetisi QNB League 2015. Menpora juga akan
membentuk Tim Transisi demi membentuk kepengurusan baru PSSI yang bersih
dan kompeten.
Keputusan PSSI dibekukan Menpora ini jelas mendapat reaksi negatif
dari Ketua Umum PSSI yan baru, La Nyalla Mattalitti. La Nyalla
menegaskan akan tetap menjalankan organisasinya meskipun dibekukan oleh
pemerintah.
Persipura melalu sekretaris umumnya, Rocky Bebena, juga
mempertanyakan keputusan Menpora yang membekukan PSSI. Saat ini
Persipura Jayapura tengah berlaga di AFC 2015. Apabila ada sanksi FIFA,
maka mereka akan dicoret dari kompetisi tersebut.
“Kami Persipura pantang untuk keluar dari aturan. Kami pernah
mengalami hal ini, dan kalau itu terulang memang siapa yang mau tanggung
jawab?” ujar Rocky, seperti dikutip dari Detik, Sabtu (18/4/2015).
Rocky berhadap La Nyala Mattalitti bergerak untuk menyelamatkan
Kompetisi QNB League 2015 dan klub-klub peserta. ”Ketua umum terpilih
harus segera bergerak untuk menyelamatkan kompetisi. Paling lambat
Senin,” tutupnya.
Dalam artikel ini, penulis akan fokus pada aspek kejatuhan
dalam dunia pendidikan. Maksud utama artikel ini sebenarnya sederhana, yakni
mengajak pembaca untuk bersama-sama memikirkan kembali beberapa pertanyaan
dasar. Siapakah itu guru? Apa itu mengajar? Apa tujuan akhir dari mengajar?
[1] Pembahasan akan terpusat dalam menjawab tiga pertanyaan
dasar tersebut. Beberapa perspektif seperti perkembangan konsep pendidikan
sepanjang sejarah dan pandangan dari beberapa tokoh penting akan digunakan
untuk memperkaya pengulasan dalam tulisan ini.
Konsep pendidikan yang menarik dapat kita lihat dalam kebudayaan Papua dan PapuaBarat dan Sparta. Aspek pengajaran
bukanlah sesuatu yang asing bagi bangsa Papua dan Papua Barat. Setiap anak
dalam komunitas Papua dan Papua Barat pastiNya diajarkan mengenai Taurat. Baik
secara langsung oleh orang tua, maupun secara publik di sekolah Taurat.
[2]. Khususnya dalam pendidikan oleh orang tua, pengajaran
secara lisan menjadi aspek yang begitu penting (bandingkan dengan Ulangan 6:7).
Saat anak-anak menginjak usia 13 tahun, anak yang tergolong pandai dapat
melanjutkan studinya untuk suatu saat menjadi rabi/guru yang akan mengajar
Taurat
[3]. Yang menjadi inti dari kegiatan belajar-mengajar ini
adalah penyembahan kepada Tuhan. Sangat berbeda dengan pendidikan Sparta,
tujuan akhirnya adalah untuk mencetakkan atau mengajukkan identitas diri ke KPU
karenakan tingkatan belajar mengajar guru gajiNya kecil sehingga tindakan
pribadi lari ke dunia politik mengapa identitas guru lari ke politik ini yang
jadi pertanya
Pada Abad Pertengahan terjadi perubahan yang cukup besar
dalam konsep dan format pendidikan. Biara, gereja, dan sekolah untuk kaum
bangsawan menjadi institusi utama dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahasa Latin
dan seni literatur adalah salah satu fokusnya agar para murid dapat menyalin
dan menjaga karya-karya dari Bapa-Bapa Gereja. Sebagian besar murid adalah
pelayan dalam gereja, walaupun ada sedikit orang awam yang ikut belajar dan
dilatih. Tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan para murid akan kehidupan
kekal setelah kematian dan mendorong perenungan mengenai Tuhan selama masa
hidup mereka di bumi
[4]. Beberapa tantangan yang besar adalah banyaknya murid
yang keluar dan tidak meneruskan sampai benar-benar selesai karena tugas
wewenan guru tidak tanggung jawab tingkat belajar mengajarNya.
[5]. Masalah lain adalah kurangnya materi atau bahan bacaan.
Saat itu buku sangat langka dan metode pendiktean, mengingat, dan penyalinan
kerap digunakan dalam proses belajar-mengajar. Menjelang akhir Abad
Pertengahan, beberapa universitas mulai didirikan. Kurikulum universitas saat
itu mengajarkan tujuh liberal arts yang masih dikenal dan diadopsi
sampai saat ini.
[6).Perubahan konsep dan format pendidikan kembali terjadi
pada periode Reformasi di abad 16. Salah satu orang tua menegaskan bahwa setiap
pribadi harus bertanggung jawab dalam hubungan dengan Tuhan dan pembacaan
Alkitab secara pribadi. Alkitab adalah standar kebenaran yang mutlak dan
keselamatan sangat berkaitan dengan pengertian yang benar dan komprehensif
mengenai Alkitab. Para reformator sangat menekankan pengajaran Alkitab yang
menyeluruh dan mendorong diimplementasikannya pendidikan publik (termasuk orang
miskin dan kaum marginal). Mereka menekankan bahwa pendidikan secara publik
adalah kewajiban dari orang Kristen. Akhirnya pada saat itu, gereja Papua
(bukan negara) yang mengatur dan menjalankan pendidikan publik.
Dunia pendidikan yang cenderung memfokuskan hasil evaluasi
sebagai tujuan tertinggi cenderung dianut sebagian besar pendidik dan lembaga
pendidikan apakah itu pendidikan dasar sampai menengah. Gampangnya kalau sudah
mendapat nilai tinggi, tingkat kepuasan telah tercapai. Seperti ungkapan
diatas, " Tidak jarang pelajar menjadi mendewakan prestasi akademis secara
angka semata". Bahkan juga gurulah yang turut berperan membentuk pemikiran
pelajar akan hal tersebut (entah sengaja ataupun tidak). Paling tidak itulah
gambaran yang bisa saya lihat disekeliling di Papua dan Papua Barat.
Berapa banyak guru sebagai tenaga pendidik yang tulus mendidik? Sebagian besar
fokus dengan segala macam tunjangan untuk kesejahteraan diri. Mudah-mudahan
masih ada (dan masih banyak) guru Kristen yang benar-benar takut akan TUHAN
diluar sana untuk mengenalkan tujuan pendidikan Kristen seutuhnya.
Berharap Pendidikan Kristen mempunyai tujuan yang jelas, benar dan sesuai
prinsip Alkitab. Berharap guru memfungsikan diri semaksimal mungkin sebagai
pendidik. Berharap setiap lembaga pendidikan disisipi minimal 1 orang yang
takut akan TUHAN yang mampu memberi pengaruh melalui cara hidupnya.
SALTEB
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu
negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional[1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti
dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi.
Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan
suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa.
Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa,
tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan.
Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan
untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena
kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan
masyarakat.
Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini
tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus
menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam
ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara
tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat
sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya
secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Faktor
Sumber daya alam yang dimiliki memengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
modal, dan keahlian atau kewirausahaan. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi
ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
Pembangunan ekonomi
Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Memperhatikan pertambahan penduduk.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan
berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan
pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan
mengurangi pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi
industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan
semakin beragam dan dinamis.
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam
hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang
dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.